MENU TUTUP

Jokowi Ajak UEA Kembangkan Industri Nikel Di Indonesia

Selasa, 14 Januari 2020 | 14:00:02 WIB
Jokowi Ajak UEA Kembangkan Industri Nikel Di Indonesia

GENTAONLINE.COM - Indonesia ingin ikut berperan dalam membentuk energi masa depan yang terbarukan. Setidaknya terdapat beberapa hal yang telah dan sedang dilakukan oleh Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (13/1).

Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia turut berkontribusi membentuk energi masa depan, khususnya di bidang penyimpanan energi. Nikel merupakan salah satu bahan penting dalam pembuatan baterai lithium ion, yang banyak digunakan di ponsel pintar.

“Jadi dalam sepuluh tahun mendatang, setiap kali Anda melihat ponsel pintar, Anda akan teringat bahwa Anda membawa bagian kecil dari Indonesia di kantung dan tas setiap hari. Itu akan mengingatkan Anda kepada bagian kecil dari mineral Indonesia,” ucap Presiden Jokowi.

Selain digunakan di ponsel, baterai lithium ion juga diperlukan sebagai salah satu komponen kelistrikan dalam sistem transportasi misalnya mobil listrik. Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan Indonesia siap untuk mensuplai kebutuhan dunia terhadap industri baterai lithium ion yang tumbuh dengan cepat.

“Kami mengundang Anda semua untuk bermitra dengan kami, membangun industri di dalam negeri untuk memproduksi komponen baterai sebagai perpanjangan hilir alami dari produksi nikel kami,” lanjut Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia juga bakal berperan penting dalam pembentukan energi masa depan terkait bahan bakar bio diiesel B-20 dan B-30. Mengingat Indonesia merupakan negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

“Tahun lalu kita mengimplementasikan program B-20. Seluruh produk bahan bakar diesel kita harus mengandung minimal 20 persen minyak kelapa sawit bio diesel. Dan kebijakan ini menghemat anggaran impor bahan bakar sebesar 3,4 miliar dolar AS dan mengurangi 8,9 miliar ton emisi karbondioksida,” ungkap Jokowi.

Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia pun telah meluncurkan program B-30 tahun ini yang akan lebih menghemat lagi anggaran impor bahan bakar dan lebih menurunkan lagi emisi gas rumah kaca. Jokowi menegaskan, pemerintah Indonesia akan terus merestrukturisasi sistem energinya, sehingga bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan.(rml)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Kandis Desak Polisi Usut Dugaan Penipuan oleh Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri

2
Galian C di Kampar

Dugaan Terima UPETI dari Pengusaha Galian C di Desa Balam Jaya.

3

Alumni Menwa Ucapkan Selamat, Syahrial Abdi Resmi Jabat Sekdaprov Riau

4

Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

5
Galian C Ilegal di Kampar

Mengantongi Izin Operasional Tapi Tidak Memiliki Lahan. Daerah Aliran Sungai Di Jadikan lahan Tambang.

6
Wartawan Bodrex

Borok Oknum Wartawati Terbongkar: Cici Sri Imelda Diduga Dalang Hoaks, Pemerasan, dan Melakukan Pencemaran Nama Baik Oknum TNI

7
Galian C Ilegal di Kampar

APH TUTUP MATA, GALIAN C ILEGAL ADALAH BENALU YANG MENGENYANGKAN

8

Pemerintah Desa Pangkalan Baru Serahkan Piala Kades Cup IV Tahun 2025

9

Peringatan Hari Jadi Koppsa-M Berlangsung Sukses dan Penuh Kemeriahan