MENU TUTUP

MUI Minta Penegak Hukum Turun Tangan soal 'Klepon Tak Islami'

Kamis, 23 Juli 2020 | 09:35:02 WIB
MUI Minta Penegak Hukum Turun Tangan soal 'Klepon Tak Islami' foto internet

GENTAONLINE.COM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut angkat suara soal unggahan 'Kue Klepon Tidak Islami' yang berujung viral di media sosial. Aparat penegak hukum diminta MUI mengusut tuntas pengunggah dan penyebar. Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am menilai unggahan meme klepon itu termasuk berita bohong hingga memancing keributan dan permusuhan atas dasar Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

 

"Aparat penegak hukum perlu mengusut tuntas pengunggah dan penyebar unggahan di media sosial karena secara nyata telah menyebabkan kegaduhan," ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh melalui pesan singkat, Rabu (22/7).

 

Unggahan ini awalnya muncul dalam bentuk foto kue klepon pada Senin (20/7) malam. Dalam keterangannya menyebut bahwa kue klepon tidak Islami dan harus ditinggalkan. Asrorun menilai, unggahan soal klepon itu berpotensi melecehkan ajaran agama. Ia meminta masyarakat tak terprovokasi dengan komentar-komentar miring terutama seputar agama dalam perdebatan soal itu.

 

"Tidak terprovokasi dan terjebak pada komentar-komentar yang melecehkan ajaran agama atau membangun stigma buruk terhadap agama," katanya. Dari hasil penelusuran pakar media sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi, unggahan itu berawal dari Facebook yang kemudian naik di Twitter dari akun @zsumarsono.

 

Ismail menilai, perdebatan kue klepon yang terjadi di media sosial ini merupakan sisa-sisa dari persaingan Pilpres 2019. Menurutnya, perdebatan terjadi antarkedua kelompok tersebut. Isu itu dianggap menyentuh dan mengangkat isu-isu atau karakter sensitif dan khas dari salah satu kelompok.

 

"Residu pilpres tampaknya masih sangat kuat. Perolehan suara yang tak jauh terpaut bedanya, jelas membuat dua cluster pro-kontra yang relatif seimbang pendukungnya. Ini tentu tidak mudah untuk dileburkan tanpa upaya serius. Setiap saat siap untuk saling 'serang'," ucap Ismail melalui akun Twitternya.

 

Hasil analisis Ismail menunjukkan bagi yang senang dengan isu kue klepon akan membuat unggahan dengan kata kunci 'kadrun'. Mereka percaya kelompok kadrun adalah kelompok yang membuat isu ini. Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, foto klepon yang diunggah itu adalah hasil stok foto yang sudah tersebar di web. Penelusuran melalui Google menghasilkan satu foto yang sama digunakan di Pinterest.

 

Ismail juga menemukan sejumlah akun yang mencoba mencari kebenaran soal unggahan foto klepon tersebut. Analisis Drone Emprit ini mengambil data dari Online News, Twitter, Facebook Page, dan Instagram dengan data paling banyak diperoleh dari Twitter. (cnn)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Kandis Desak Polisi Usut Dugaan Penipuan oleh Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri

2
Galian C di Kampar

Dugaan Terima UPETI dari Pengusaha Galian C di Desa Balam Jaya.

3

Alumni Menwa Ucapkan Selamat, Syahrial Abdi Resmi Jabat Sekdaprov Riau

4

Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

5
Galian C Ilegal di Kampar

Mengantongi Izin Operasional Tapi Tidak Memiliki Lahan. Daerah Aliran Sungai Di Jadikan lahan Tambang.

6
Wartawan Bodrex

Borok Oknum Wartawati Terbongkar: Cici Sri Imelda Diduga Dalang Hoaks, Pemerasan, dan Melakukan Pencemaran Nama Baik Oknum TNI

7
Galian C Ilegal di Kampar

APH TUTUP MATA, GALIAN C ILEGAL ADALAH BENALU YANG MENGENYANGKAN

8

Pemerintah Desa Pangkalan Baru Serahkan Piala Kades Cup IV Tahun 2025

9

Peringatan Hari Jadi Koppsa-M Berlangsung Sukses dan Penuh Kemeriahan