MENU TUTUP

Warga Dipersulit Mengurus Sertifikat di BPN Kampar

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 16:55:41 WIB
Warga Dipersulit Mengurus Sertifikat di BPN Kampar Memakan waktu 14 bulan, hingga saat ini belum kunjung tuntas.

Pekanbaru- Warga masih mengeluhkan lambannya proses pembuatan sertifikat hak milik (SHM) atas kepemilikan penuh hak lahan atau tanah di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kampar.

Karena pengurusan SHM yang diurus pada sudah memakan waktu 14 bulan, hingga saat ini belum kunjung tuntas.

Seperti pengurusan SHM atas nama M Effendi . 

 “Sudah lebih satu tahun, tidak kunjung selesai. Kami minta BPN Kampar jangan permainkan rakyat ” ujarnya, sabtu (24/10).

Sebagaimana diketahui presiden Joko Widodo mengultimatum Badan Pertanahan Nasional (BPN) perihal lamanya waktu mengurus sertifikasi hak atas tanah (SHAT) bagi masyarakat pedesaan. Jokowi mendesak agar pembuatan sertifikat tanah bisa diurus dengan cepat dan singkat.

"BPN hati-hati, saya beri peringatan. Urusan sertifikat tanah enggak mau lebih lama karena memang betul-betul ruwet," kata Jokowi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (11/4) lalu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menceritakan sejak lahir hingga sekarang, mengurus sertifikat tanah masih membutuhkan waktu lama. Berangkat dari hal tersebut, ia tidak ingin kebiasaan seperti ini terus berlanjut.

"Enggak bisa. Jangan diteruskan. Sekarang itu semua butuh cepat, enggak ada berbulan urus sertifikat," tuturnya.

Jokowi kemudian memerintahkan kepada Badan Pertanahan Nasional untuk membuat sistem agar pengurusan sertifikat tanah bisa cepat. Hal tersebut menjadi penting terutama bagi kalangan masyarakat pedesaan seperti petani yang ingin meminjam uang di bank.

"Bangun sistem buat rakyat agar cepat bisa minjam uang di bank," kata Jokowi.

Jokowi menilai ketiadaan sertifikat tanah atau agunan menyebabkan petani tidak meminjam uang ke bank melainkan akhirnya memilih lari ke rentenir.

"Jutaan (petani) belum punya sertifikat tanah karena ruwet urusan BPN. Saya tanya rakyat merasakan enggak hal seperti itu? Mereka jawab 'betul, betul'," ujarnya menjelaskan.

Oleh karena itu, dia meminta kepada BPN untuk memangkas urusan pembuatan sertifikat tanah. Jika masih lama, Jokowi mengatakan tidak akan segan untuk mencari tahu letak persoalannya ada di mana.

Kepada petani, Jokowi pun mengimbau segera mengurus sertifikat tanah. Pasalnya, sertifikat tanah bisa disimpan sebagai pegangan jika suatu saat petani ingin meminjam uang dari bank.

"Jadi, kalau sudah dapat sertifikat enggak pinjam enggak apa-apa yang penting pegangan dulu, kalau ada peluang bisa pinjam bank," imbuhnya.

(Edi Lelek) 

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari