MENU TUTUP

Para Aktivis Prodemokrasi Berkumpul Bahas Isu Nasional

Kamis, 28 April 2022 | 09:13:00 WIB
Para Aktivis Prodemokrasi Berkumpul Bahas Isu Nasional

GENTAONLINE.COM - Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) menggelar pertemuan para aktivis prodemokrasi sekaligus berbuka puasa bersama membahas situasi global di  kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/4/2022). Mereka berkumpul untuk membahas nasib bangsa Indonesia ke depan.

 

Hadir para aktivitas, yaitu Rocky Gerung, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Ferry Juliantono, Faisal Basri, Bursah Zarnubi, Roy Suryo, Usmad Hamid, Zaim Saidi, Herdi Sahrasad, Antonhy Budiawan, Ariady Ahmad, Yusuf Blegur, Chandra Tirtawijaya, Teguh Santosa, dan lainnya. Salah satu inisiator PKMI, Ferry Juliantono mengatakan, demonstrasi adalah hak yang bisa digunakan oleh mahasiswa, buruh, maupun kalangan pekerja.

"Dan saya rasa sudah mulai mewarnai jalan-jalan yang berada negeri ini selama masalah Omnibus Law dan tekanan ekonomi tidak diselesaikan. Jadi bukan hanya mahasiswa yang punya paradigma baru," kata Ferry di Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Menurut Ferry, gerakan buruh dan pekerja yang jumlahnya jutaan orang nanti bisa memenuhi jalanan negeri ini setelah Lebaran. "Gerakan buruh dan pekerja itu juga sekarang punya paradigma yang baru. mereka bukan sekadar unionis yang menyangkut dengan isu normatif, tapi mereka sudah mulai kumpul dan rapat bareng dengan mahasiswa masuk ke isu-isu nasional yang selama ini yang menjadi isunya mahasiswa, ujar Ferry.

Politikus Partai Gerindra tersebut mengingatkan, semua kesulitan dan himpitan ekonomi saat ini bisa menyebabkan people power. Hal itu terjadi apbila penguasa tidak mendengar suara rakyat, suara buruh, pekerja, mahasiswa, dan civil society. "Serta kalangan umat Islam," ucap Ferry.

Dia juga menyinggung laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang menyinggung pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terkait unlawfull killing laskar Front Pembela Islam (FPI) yang dibunuh aparat dan cap radikalisme di pesantren. Menurut Ferry, pemerintah Indonesia maupun aktor negara juga ikut menggunakan Islamofobia yang menyebabkan banyak sekali konsekuensi pelanggaran hukum dan keadilan.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kades Muara Uwai Diduga Selewengkan Dana Desa dan Jual Tanah Kas Desa

2

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

3

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

4

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

5

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

6

Sekda Kampar Tuding Bupati Pembohong Luar Biasa, Tokoh Adat Turun Gunung Serukan Harmoni dan Marwah Pemerintahan

7

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

8

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

9

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga