MENU TUTUP

Kasus PMK Hewan, Dinas PKH: Tidak Menular ke Manusia

Jumat, 27 Mei 2022 | 09:39:07 WIB
Kasus PMK Hewan, Dinas PKH: Tidak Menular ke Manusia

GENTAONLINE.COM - Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau drh Fara Linda Sari mengatakan, penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebar pada hewan, tidak menular ke manusia.

Penularan PMK ini hanya terjadi kepada hewan. Penularannya bisa melalui darah, daging, dan air susu dari ternak yang terinfeksi.

“Tidak menular ke manusia. Menularnya ke sesama hewan ternak,” katanya.

Meski penularan PMK tidak terjadi ke manusia, Fara mengimbau kepada masyarakat agar saat memasak daging, harus hingga matang. Hal ini agar virus-virus yang ada didalam daging tersebut mati dan aman untuk di konsumsi.

Sementara itu, untuk gelaja PMK pada hewan ternak adalah, demam, terdapat luka pada bagian mulut dalam dan kaki, serta produksi air liur yang berlebihan.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau Herman mengatakan, sudah ditemukan lima kasus hewan ternak yang positif terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sebelumnya lima kasus ini terdapat di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Hal ini diketahui, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke Balai Veteriner Bukittinggi Sumatera Barat (Sumbar).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membentuk tim satgas penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

"Dibentuknya tim ini mengantisipasi penyebaran PMK pada hewan ternak, seperti sapi dan kerbau," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman, Kamis, 26 Mei 2022.

Herman menjelaskan, penyebaran PMK ini lebih cepat daripada penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit benjolan.

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi masuknya sapi dari luar provinsi, tidak hanya mengandalkan posko pemeriksaan hewan ternak Dinas PKH Riau. Namun, harus melibatkan kabupaten/kota.

Untuk itu, pihaknya akan mengumpulkan dinas peternakan kabupaten/kota untuk membahas antisipasi penyebaran di daerah. Adapun lima kasus di Rohul itu, setelah ditelusuri ternyata sapi berasal dari Sumatera Utara (Sumut).

"Kalau sama-sama bergerak, maka kita lebih cepat mendeteksi hewan ternak yang terpapar PKM," pungkasnya.(roc)

 

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid