Dua Pekan Ultimatum Warga Sintong, Jika Jalan Tak Diperbaiki PHR Siap-Siap Didemo Lagi

ROKAN HILIR – Ratusan warga dari tiga kepenghuluan di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Senin (8/9), turun ke jalan memprotes kondisi jalan rusak parah di wilayah mereka. Mereka melarang kendaraan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan subkontraktornya melintas sebelum ada kepastian perbaikan.
Aksi itu diikuti masyarakat Kepenghuluan Sintong Induk, Sintong Pusaka, dan Sintong Bakti. Hadir pula penghulu, perwakilan Polsek Tanah Putih, serta pihak PHR. Massa menuntut pengaspalan jalan dari Jembatan Sintong hingga Simpang Pemburu dan perbaikan ruas dari Tugu Ikan Sopek ke Simpang Mutiara.
”Kami sudah berulang kali rapat di desa hingga kecamatan, tapi tak juga ada hasil. Makanya kami turun ke jalan,” kata Eka Buyong, salah seorang peserta aksi.
Sebelumnya, warga juga menanam pohon pisang di jalan rusak sebagai bentuk protes. Jalan itu selain dipakai kendaraan PHR, juga dilintasi anak sekolah, petani sawit, dan warga sekitar.
Senada, Fauzi Siregar menegaskan tuntutan warga tak hanya soal jalan, tapi juga soal kesempatan kerja. ”Jangan semua pekerja didatangkan dari luar. Anak-anak kami juga punya skill,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan itu, perwakilan Humas PHR Farhan menyatakan akan membawa aspirasi warga ke internal perusahaan. ”Mohon waktu dua minggu untuk kami bahas. Semoga bisa segera diwujudkan,” ujarnya.
Warga akhirnya sepakat membubarkan aksi setelah ada mediasi di kantor desa. Namun, mereka memberi ultimatum. ”Kalau dua minggu tidak ada realisasi, kami akan kembali turun dengan massa yang lebih banyak,” ancam Eka dan Fauzi. (rls)