Pendidikan Hak Asasi Manusia dalam pendidikan Sekolah Dasar bisa dijadikan prantara dalam tiang perwujudan masyarakat yang baik.

Pendidikan merupakan usaha untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai pengetahuan keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, serta keterampilan yang diharapkan memiliki akhlak mulia, berbangsa dan bernegara.
Sekolah dasar merupakan sarana pembelajaran, baik akademik maupun non-akademik. Selain mengembangkan potensi akademik siswa diharapkan juga berkembang di non-akademik seperti saling menghargai, menghormati potensi daerah, sosial budaya dan masyarakat setempat. Tidaklah salah bila di sekolah dasar disebut sebagai sarana pendidikan, karena selain belajar di kelas siswa juga dapat belajar berinteraksi kepada teman sebayanya.
Manusia ialah makhluk sosial, terlibat hampir secara kontinu pada sikap sosial yang melayani tujuan sosial tertinggi, contohnya membuat ikatan yang kuat satu sama lain (Tamir & Hughes, 2018). Setiap jenis sistem memiliki kelebihannya masing-masing. Pada ineraksi sistem manusia, manusia sejak diusia dini harus sudah diperkenalkan dengan adanya peran-peran penting dalam kehidupan antara lain ialah peran Hukum serta Hak Asasi Manusia supaya terjadi keseimbangan atara hak-hak tadi dengan kehidupan.
Oleh sebab itu dalam pengenalan pada Hak Asasi Manusia sejak dini yaitu penting mengingat di Sekolah Dasar agar siswa mempunyai pengetahuan yang sebagai dasar untuk kedepannya. Pendidikan Hak Asasi Manusia dalam pendidikan Sekolah Dasar bisa dijadikan prantara dalam tiang perwujudan masyarakat yang baik. (Goetzmann, 2017).
Sekolah Dasar merupakan perjuangan yang teroraginsir dalam mengenalkan anak dalam oerientasi nilai-nilai keluruhan yang menjunjung tinggi harkat serta martabat manusia. Dengan melihat dari banyaknya kasus yang mengenai terdapat dugaan pelangaran Hak Asasi Manusia, dibutuhkan sosilisasi lebih luas mengenai kosep Hak Asasi Manusia. Dibutuhkan penguatan dalam meneguhkan nilai luhur bangsa (Hidayah et al., 2021).
Pada Rumusan masalah alam penelitian ini ialah “Bagaimana Penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam pendidikan Sekolah Dasar?”. Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam pendidikan Sekolah Dasar.
METODE PENELITIAN
Berdasakaan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penilaian Deskriptif dengan metode penelitian pustaka (Library Research). Peneliti mempelajari refrensi yang berhubungan dengan penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar adalah salah satu bagian yang penting dalam pendidikan di Sekolah Dasar.
Sebelum melaksanakan pembelajaran HAM di SD, perlu dipahami lebih dulu apa dan siapa anak SD yang akan kita didik. Pemahaman yang tepat terhadap anak SD akan membantu memudahkan dalam pembelajaran HAM. Artinya, materi HAM yang diajarkan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak SD sehingga mudah dipahami oleh anak. Secara fisik, anak usia SD masih memasuki tahap perkembangan yang sangat pesat. Berbagai otot dan tulang mengalami penguatan sehingga anak cenderung aktif dalam melakukan kegiatan fisik seperti bergerak, berlari, dan tidak pernah diam di tempat. Kebutuhan untuk melakukan aktivitas fisik anak SD perlu dipenuhi agar anak berkembang dengan baik.
Perkembangan sosial anak SD berada pada tahap kesadaran kolektif yang ditentukan oleh faktor-faktor dalam diri anak dan di luar diri anak. Faktor dari dalam diri anak berupa kondisi internal anak baik fisik, kognitif, sosial emosi, moral, dan spiritual anak. Faktor di luar diri anak adalah lingkungan anak baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan perkembangan anak, pendekatan pembelajaran dapat ditentukan. Pendekatan tersebut disesuaikan dengan tahap-tahap pertumbuhan anak. Pembelajaran HAM di SD bukan saja menyampaikan materi tentang nilai-nilai HAM tetapi pembelajarannya sendiri harus sesuai dan dijiwai dengan HAM.
Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam pembelajaran HAM di SD. Pendekatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dengan dimulai dari contoh-contoh, peristiwa-peristiwa, kasus-kasus dan fenomena sejenis untuk ditarik kesimpulan umum.
2. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep umum menuju penarikan kesimpulan khusus.
3. Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari anak. Pembelajaran kontekstual tersebut memudahkan anak memaknai nilai-nilai HAM yang dipelajarinya.
4. Pendekatan kooperatif (cooperative learning) yaitu pendekatan pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bekerja sama dalam belajar. Misalnya, belajar kelompok, belajar dengan model Jigsaw, diskusi kelompok, dan tugas kelompok.
5. Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan ksempatan pada anak untuk mencari penyelesaian sendiri terhadap masalah yang dihadapinya. Anak belajar mengamati fenomena, menemukan masalah, dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah sendiri.
6. Pendekatan discovery yaitu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa menjelajah untuk menemukan sesuatu yang sudah ada.
7. Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menyusun sendiri konsep-konsep HAM berdasarkan kehidupan sehari-hari anak.
8. Pendekatan behavioristik dengan menciptakan lingkungan yang kondusif anak belajar HAM.
Sesuai dengan hakikat anak SD dan pendekatan pembelajaran, maka prinsip yang digunakan dalam pembelajaran HAM dikembangkan sesuai dengan karakteristik belajar anak. Pertama, anak SD belajar secara konkrit sehingga pembelajaran HAM diupayakan secara konrkit pula. Implikasi dari prinsip ini maka pembelajaran HAM bagi anak SD menuntut guru untuk selalu menggunakan media dan sumber pembelajaran yang bersifat konkrit dan dapat ditangkap secara inderawi. Media dan sumber pembelajaran yang dimaksud dapat berupa media dan sumber pembelajaran yang dirancang dan tidak dirancang untuk pembelajaran. Media dan sumber yang direncanakan adalah media dan sumber yang memang dengan sengaja dibuat untuk kepentingan pembelajaran. Sedangkan media dan sumber pembelajaran yang tidak direncanakan adalah segala sumber yang memang tidak disengaja untuk kepentingan pembelajaran. Misalnya jalan raya, pasar, stasiun, dan terminal. Media dapat juga yang bersifat alami dan buatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini, digunakan penilaian deslriptif dengan metode penelitian pustaka (Library Research). Hasil penelitian mengenai penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam pendidikan Sekolah Dasar yaitu dengan cara memperkanalkan menghargai persamaan derajat tidak membeda-bedakan, baik para pihak , atas dasar agama, ras, etnis, suku bangsa, warna kulit, status sosial.Hasil penelitian menunjukan bahwa Hak Asasi Manusia tentunya berlaku sama bagi seluruh orang khusunya bagi siswa siswi di Sekolah Dasar.
Pada era modern seperti saat ini, tindak kriminal dan kekerasan akan aturan sudah terjadi dan merajalela dimana - mana. Oleh karena itu ketika dilingkungan sekolah Dasar, seorang guru harus bisa mengajarkan siswa-siswi yang bermoral dengan menjamin setiap tindakan perbuatan dan perilakunya.
Selain untuk belajar, sekolah juga digunakan untuk membentuk watak dan karakter, mempelajari hal ini dapat dilakukan pada lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarganya sendiri, karena lingkungan sangat berpengaruh bagi seorang siswa sebagai penunjang dalam proses berfikir dan proses pertumbuhannya masing – masing. Dengan ini baik orang tua maupun guru harus bisa bekerja sama dalam memberikan pengaruh yang positif khususnya bagi anak atau peserta didiknya.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam pendidikan Sekolah Dasar adalah cara dalam memperkanalkan anak pada paktek non-diskriminasi sejak dini. Terdapat beberapa kasus tentang hak-hak perempuan dan anak-anak internasional. Diharapkan dengan adanya penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia, anak akan memiliki pemahaman tentang cara anak untuk menghargai persamaan derajat tidak membeda-bedakan, baik para pihak, atas dasar agama, ras, etnis, suku bangsa, warna kulit, status sosial. Pendidikan Hak Asasi Manusia pada menjadi cara dalam mengenalkan konsep Hak Asasi Manusia sejak dini pada anak.
Membangun etika pada generasi muda penting dilakuan. Dengan pendidikan Hak Asasi Manusia sejak dini, diharapkan akan memiliki karakter yang bernorma dan beretika sesuai pada hak asasi menusia. penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar menjadi usaha dalam memberikan pendidikan Hak Asasi Manusia sejak dini.
Pendidikan Hak Asasi Manusia dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar membantu kehidupan masyarakat yang bebas dari pelanggaran Hak Asasi Manusia. Pendidikan Hak Asasi Manusia di Sekolah Dasar merupakan pendidikan yang dapat meminimalisir pelanggaran Hak Asasi Manusia. Yaitu dengan memberikna dasar mengenai Hak Asasi Manusia pada siswa.
Materi HAM di SD dikembangkan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Materi tersebut disajikan secara menarik dalam bentuk yang mudah dipahami oleh anak. Kalimat yang digunakan sederhana, lugas, dan jelas. Kalau perlu materi disertai gambar dan ilustrasi menarik dan menyenangkan.
Unsur problematik dalam materi HAM juga akan membuat sajian materi tidak monoton dan menjemukan, tetapi menantang penalaran kritis anak. Supaya memiliki kebermaknaan pada anak, materi HAM diangkat dari realitas kehidupan anak sehari-hari. Dengan demikian materi yang dikembangkan disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak.
Materi HAM dikembangkan dari kurikulum. Guru dapat memulai dengan menganalisis substansi materi kajian dari kurikulum. Substansi materi kajian dijabarkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya standar kompetensi kelas II SD semester 2 berbunyi: menampilkan sikap demokratis. Kompetensi dasar yang akan dicapai adalah mengenal kegiatan bermusyawarah.
Materi pokok yang dikembangkan adalah (a) kebebasan berpendapat dengan alasan yang masuk akal, (b) menghargai pendapat yang berbeda, (c) kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapat, (d) persoalan yang dibicarakan dalam musyawarah adalah masalah bersama, (e) keuntungan semua pihak.
Materi HAM diberikan di SD dapat berdiri sendiri (separated) dan terpisah dari mata pelajaran lain dan dapat pula terintegrasi dengan mata pelajaran lain yang sudah ada. Jika materi HAM diberikan tersendiri dan menjadi mata pelajaran tersendiri maka akan terjadi penambahan mata pelajaran lain. Hal ini akan menambah beban mata pelajaran bagi anak dan di luar kemampuan anak. Pilihannya lebih baik diupayakan terintegrasi pada mata pelajaran lain sehingga setiap mata pelajaran yang dipelajari anak akan lebih bermakna. Bukankah pendidikan di SD lebih ditekankan pada pembentukan kepribadian manusia yang utuh?
Media pembelajaran dapat bersifat alami dan buatan. Media alami adalah semua benda atau aktivitas yang ada di alam sekitar yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Kehidupan sehari-hari di lingkungan anak dapat dimanfaatkan menjadi materi menarik. Misalnya perilaku pemakai jalan, antrian di kantor pos, dan perilaku pedagang di pasar. Media buatan adalah media yang sengaja dibuat untuk membantu pembelajaran di SD. Media yang digunakan di SD fungsinya untuk:
1.membantu memudahkan pemahaman anak terhadap materi HAM,
2.materi HAM menjadi menarik dan menyenangkan,
3.materi abstrak dengan alat bantu media dapat menjadi lebih konkrit sehingga mudah dipahami,
4.menimbulkan imajinasi anak dalam belajar,
5. menimbulkan daya kritis anak dalam mempelajari materi, dan
6. menumbuhkan kreativitas berpikir anak.
Bagaimana pengelolaan media dalam pembelajaran HAM di SD? Media pembelajaran dikelola dengan cara:
(a) pengadaan media melalui pembuatan sendiri, pembelian, dan hibah dari pihak lain,
(b) penyimpanan dan pemeliharan media harus dilakukan dengan baik, dan
(c) pemanfaatan media dalam pembelajaran.
Pemanfaatan media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa hal penting berikut:
(a) media yang digunakan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak,
(b) media yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai,
(c) sesuai dengan pesan atau materi yang akan disampaikan pada anak,
(d) media yang digunakan sesuai dengan metode atau strategi pembelajaran yang dilakukan (Anderson 1983),
(e) sesuai dengan kemampuan guru dalam menggunakannya,
(f) sesuai dengan potensi sekolah.
KESIMPULAN
Penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam pendidikan Sekolah Dasar merupakan salah satu bagian yang penting dalam pendidikan di Sekolah Dasar. Penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar adalah cara dalam memperkanalkan anak pada rasa menghargai persamaan derajat tidak membeda-bedakan, baik para pihak , atas dasar agama, ras, etnis, suku bangsa, warna kulit, status sosial Penerapan pendidikan Hak Asasi Manusia dalam dunia pendidikan Sekolah Dasar menjadi usaha dalam memberikan pendidikan Hak Asasi Manusia sejak dini.
Hakikat anak SD mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan anak SD ditentukan oleh faktor-faktor dalam diri anak dan di luar diri anak. Faktor dari dalam diri anak berupa kondisi internal anak baik fisik, kognitif, social, emosi, moral, dan spiritual anak. Faktor di luar diri anak adalah lingkungan anak baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dengan dimulai dari contoh-contoh, peristiwa-peristiwa, kasus-kasus dan fenomena sejenis untuk ditarik kesimpulan umum. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep umum menuju penarikan kesimpulan khusus. Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari anak.
Pembelajaran kontekstual tersebut memudahkan anak memaknai nilai-nilai HAM yang dipelajarinya. Pendekatan kooperatif (cooperative learning) yaitu pendekatan pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bekerjasama dalam belajar. Misalnya, belajar kelompok, belajar dengan model Jigsaw, diskusi kelompok, dan tugas kelompok. Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan ksempatan pada anak untuk mencari penyelesaian sendiri terhadap masalah yang dihadapinya.
Anak belajar mengamati fenomena, menemukan masalah, dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah sendiri. Pendekatan discovery yaitu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa menjelajah untuk menemukan sesuatu yang sudah ada pendekatan konstruktivistik yaitu suatu pendekatan yang memberikan kesempatan menyusun sendiri konsep-konsep HAM berdasarkan kehidupan sehari-hari anak. Pendekatan behavioristik dengan menciptakan lingkungan yang kondusif anak belajar HAM.
Materi HAM diberikan di SD dapat berdiri sendiri (separated) dan terpisah dan dapat pula terintegrasi dengan mata pelajaran lain yang sudah ada. Jika materi HAM diberikan tersendiri dan menjadi mata pelajaran tersendiri maka akan terjadi penambahan mata pelajaran lain. Hal ini akan menambah beban mata pelajaran bagi anak dan di luar kemampuan anak.
Pilihannya lebih baik diupayakan terintegrasi pada mata pelajaran lain sehingga setiap mata pelajaran yang dipelajari anak akan lebih bermakna. Bukankah pendidikan di SD lebih ditekankan pada pembentukan kepribadian manusia yang utuh?
Prinsip pembelajaran HAM di SD: (a) sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, (b) sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, (c) mengaktifkan anak, (d) membuat anak berpikir kreatif dan kritis, (e) menarik dan menyenangkan, (f) berpusat pada anak, (g) bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.
Kriteria pembuatan media: (a) kesesuaian media dengan kompetensi dasar, (b) kemenarikan, (c) kerapian, (d) keamanan bagi anak, (e) keawetan media, (f) kemudahan dalam penggunaan media, (g) kesesuaian dengan materi HAM di SD.
DAFTAR RUJUKAN
Samawi, Ahmad. 2011. Pembelajaran HAM di Sekolah Dasar. 08 Oktober 2011
Saskiah, Dea Klara. 2022. PENERAPAN PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR (Implementation of Human Rights Education in Primary School Education). https://www.researchgate.net/publication/361252777_PENERAPAN_PENDIDIKAN_HAK_ASASI_MANUSIA_DALAM_PENDIDIKAN_SEKOLAH_DASAR_Implementation_of_Human_Rights_Education_in_Primary_School_Education.
Tugas Kelompok 6
Nama Anggota:
Anzellina Putri ( 216910215 )
Chici Anshari (216910682 )
Lystiya Agustin (216910760 )
Mila Yunita ( 216910655 )
Tenesya Dara Saski (216910521)