BRI Diterpa Deretan Kasus Korupsi Kerugian Miliaran Rupiah, Inilah Kasusnya

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), salah satu bank milik negara terbesar di Indonesia, menghadapi sejumlah kasus serius sepanjang tahun 2024. Rentetan masalah yang menimpa BRI tidak hanya mencoreng nama baik institusi, tetapi juga menyebabkan kerugian keuangan yang sangat besar.
1. Kasus Penipuan oleh Pimpinan BRI di Kampar, Riau
Kasus pertama mencuat dari Lipat Kain, Kabupaten Kampar, Riau. Edo Pratama (33), mantan Kepala Unit BRI Lipat Kain, diduga melakukan transaksi penyetoran dan penarikan fiktif bekerja sama dengan teller atas nama Happyza. Aksi fraud ini terjadi pada Kamis, 4 April 2024, dan menyebabkan kerugian mencapai Rp5,3 miliar.
Edo disebut memerintahkan transaksi tanpa disertai fisik uang, yang kemudian diketahui sebagai bagian dari skema penipuan internal. Kasus ini menjadi perhatian karena melibatkan orang dalam dengan posisi strategis di unit cabang.
2. Dugaan Korupsi Pimpinan BRI Agro Pekanbaru
Kejaksaan Negeri Pekanbaru turut menahan dua mantan pimpinan BRI Agro Cabang Pekanbaru, yakni Syahroni Hidayat dan Vanni Setiabudi. Keduanya diduga terlibat dalam praktik korupsi penyaluran kredit, dengan total kerugian negara diperkirakan Rp7,9 miliar. Proses hukum terhadap kedua tersangka kini tengah berjalan di unit Pidana Khusus (Pidsus).
3. Korupsi Penyaluran KUR Mikro
Kasus lainnya terkait dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro BRI. Dua tersangka, yakni Rahmat Hidayat (Mantri BRI) dan seorang pengacara bernama Renita, ditahan atas dugaan penyaluran dana KUR secara fiktif di BRI Unit Kualu, di bawah Kantor Cabang Tuanku Tambusai. Modus operandi dan total kerugian dalam kasus ini masih dalam proses pendalaman pihak Kejaksaan.
4. BRI Diduga Jadi Korban Ransomware
Masalah tak berhenti di ranah hukum. Menjelang akhir tahun, BRI diduga menjadi target serangan siber berupa ransomware. Informasi tersebut pertama kali diungkap oleh akun keamanan siber Falcon Feeds melalui unggahan di platform X (Twitter), Rabu malam, 18 Desember 2024.
“Peringatan Ransomware. Bank Rakyat Indonesia telah menjadi korban Bashe Ransomware,” tulis Falcon Feeds dalam unggahannya yang menyebutkan detail sistem BRI telah disusupi.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari BRI terkait dampak dan penanganan atas dugaan serangan tersebut.
Reputasi dan Tata Kelola Dipertanyakan
Serangkaian kasus ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap sistem pengawasan internal, tata kelola perusahaan, serta keamanan digital BRI. Masyarakat dan nasabah berharap pihak manajemen segera melakukan evaluasi menyeluruh, sekaligus memperbaiki sistem untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. (*)