MENU TUTUP
Pesan Sayang Famili,

Gubsu Edy: Jangan Mudik di Tengah Pandemi

Sabtu, 18 April 2020 | 09:59:37 WIB
Gubsu Edy: Jangan Mudik di Tengah Pandemi

MEDAN - Pandemi Corona masih merajalela di Republik Indonesia hingga menjelang bulan Ramadhan. Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menyampaikan pesan sayang agar warga tidak mudik saat Lebaran nanti. Edy mewanti-wanti penyebaran virus Corona tidak mengenal waktu Lebaran. Edy meminta warga Sumut tetap di rumah saat Lebaran. Silaturahmi saat Lebaran, kata Edy, salah satunya bisa menggunakan media sosial.

 

"Dalam kondisi saat ini, wabah COVID-19 ini adalah bukan berarti kita tidak libur Lebaran. Kalau itu (mudik) kita lakukan, memang ajaran agama kita adalah Tuhan Mahatahu, tapi COVID ini tidak mau tahu," kata Edy di RS USU Medan, Jumat (17/4/2020). Silakan libur Lebaran, tapi stay at home. Di tempat rumahnya masing-masing. Gunakan media sosial, WA (WhatsApp) dan apa pun yang Anda bisa (pakai untuk) bersilaturahmi," imbuhnya.

 

Edy mengatakan tidak mudik di tengah pandemi Corona merupakan bentuk rasa sayang kepada keluarga. Dia mengajak warga bersama-sama memutus rantai penyebaran virus Corona. "Sayangi keluarga kita, sayangi diri kita, sayangi saudara-saudara kita. Untuk tahun ini sama sama kita bersilaturahmi dari rumah kita masing-masing," ujar Edy.


Meski demikian, Pemprov Sumut belum membutuhkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Edy kemudian menyebut ada tiga langkah menangani penyebaran virus Corona di Sumut.Untuk diketahui, Gugus Tugas COVID-19 Sumut mengatakan terdapat 103 kasus positif Corona di Sumut hingga Kamis (16/4). Selain itu, ada 139 pasien dalam pengawasan (PDP) serta 2.302 orang dalam pemantauan (ODP).

 

Langkah pertama adalah penanganan fisik terkait virus Corona. Konsep ini dilakukan dengan menyiapkan rumah sakit untuk merawat pasien hingga sembuh. Konsep kedua, kata Edy, adalah penanganan nonfisik. Ada beberapa tahapan dalam melaksanakan konsep nonfisik ini. "Yang kedua, secara nonfisik, menyiapkan dampak sosial kepada seluruh rakyat kita yang terjadi penurunan pendapatan yang menjadikan sulit dalam kehidupan ini. Itu yang sedang dicatat mulai desa dengan menggunakan dana desa, dengan refocusing dana," ucap Edy.

 

Dia menyebut tahap pertama untuk pelaksanaan konsep nonfisik itu adalah melakukan refocusing dan realokasi anggaran senilai Rp 500 miliar. Jika tahap pertama belum selesai, Pemprov akan melakukan tahap kedua dan ketiga dengan total anggaran masing-masing Rp 500 miliar. "Kita berharap dalam tiga bulan ini dapat menyelesaikan masalah. Apabila ini tidak diselesaikan, atas izin DPRD Sumatera Utara, Rp 500 miliar tahap kedua. Kalau tidak selesai, Rp 500 miliar tahap ketiga," ujarnya. "PSBB itu adalah pembatasan sosial berskala besar. Sumatera Utara saat ini belum butuh itu," kata Edy.(dtk)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Kandis Desak Polisi Usut Dugaan Penipuan oleh Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri

2
Galian C di Kampar

Dugaan Terima UPETI dari Pengusaha Galian C di Desa Balam Jaya.

3

Alumni Menwa Ucapkan Selamat, Syahrial Abdi Resmi Jabat Sekdaprov Riau

4

Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

5
Galian C Ilegal di Kampar

Mengantongi Izin Operasional Tapi Tidak Memiliki Lahan. Daerah Aliran Sungai Di Jadikan lahan Tambang.

6
Wartawan Bodrex

Borok Oknum Wartawati Terbongkar: Cici Sri Imelda Diduga Dalang Hoaks, Pemerasan, dan Melakukan Pencemaran Nama Baik Oknum TNI

7
Galian C Ilegal di Kampar

APH TUTUP MATA, GALIAN C ILEGAL ADALAH BENALU YANG MENGENYANGKAN

8

Pemerintah Desa Pangkalan Baru Serahkan Piala Kades Cup IV Tahun 2025

9

Peringatan Hari Jadi Koppsa-M Berlangsung Sukses dan Penuh Kemeriahan