MENU TUTUP

DPR Soal Belanja Pegawai Balitbang Kementan Rp 498,62 M: Di mana Sense of Crisis-nya

Senin, 14 September 2020 | 13:28:58 WIB
DPR Soal Belanja Pegawai Balitbang Kementan Rp 498,62 M: Di mana Sense of Crisis-nya

GENTAONLINE.COM - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengkritisi rencana kerja anggaran (RKA) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) Tahun 2021 untuk belanja pegawai yang mencapai Rp 498,62 miliar. Nilai itu setara 29,21 persen dari total anggaran Rp 1,7 triliun.

Dia mempertanyakan sense of crisis dari Balitbangtan di masa kedaruratan kesehatan ini. Selain itu, dia juga mengusulkan agar Pemerintah lebih memilih menggunakan bibit asal luar negeri dibandingkan hasil Balitbangtan.

"Kita melihat RAK di Litbang ini pegawainya saja gajinya hampir setengah triliun. Belum belanja tetap, dan lain-lainnya. Saya berpikir di mana sence of crisisnya," tegas dia dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Senin (14/9).

Lanjutnya, dia menilai dengan anggaran yang cukup besar, bibit yang dihasilkan Banglitbangtan secara kualitas dan kuantitas dianggap masih belum bisa bersaing. Pun, biaya pengembangan benih juga dianggap masih belum kompetitif.

"Dengan anggaran Rp 1,7 triliun. Oh saya pernah menghasilkan bibit cabai, tomat, terus ayam apalah itu. Kalau saya jadi pemerintah, Rp 1,7 triliun mendingan saya beli bibit dari luar saja nggak usah ada Litbang jelas lebih baik. Ga usah ada 30 item tapi sedikit," terangnya.

Oleh karena itu, dia meminta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar mampu menekan anggaran belanja pegawai Balitbangtan tahun 2021. Selain itu, Mentan juga diingatkan untuk lebih mengarahkan pengembangan benih oleh Balitabangtan terhadap dua fokus komoditas pangan yakni beras dan jagung dalam rangka mengurangi Ketergantungan akan impor.

"Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) saya mengatakan kepada Kepala Litbang, cukup dua fokus saja. Yakni padi dan jagung. Maka, kembangkan secara besar, secara baik, secara mutu yang terbaik," ujar dia.

"Jadi kami tidak berharap beli benih jagung dari pengusaha. Yang mana pengusahanya? Asing! Saya nggak berharap seperti itu, berharapnya inovasi," imbuh dia. (mrdk)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari