MENU TUTUP

AHY: Kritik Demokrat Jangan Dianggap Perlawanan

Jumat, 10 September 2021 | 08:24:13 WIB
AHY: Kritik Demokrat Jangan Dianggap Perlawanan

GENTAONLINE.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, demokrasi adalah sistem yang membuka ruang untuk perbedaan pemikiran. Ia meminta agar kritik tak dipandang sebagai perlawanan terhadap pemerintah yang melakukan kesalahan.

"Kalau kita memberikan masukan, kritik yang konstruktif, janganlah dianggap sebagai sebuah bentuk perlawanan," ujar AHY dalam perayaan HUT ke-20 Partai Demokrat, Kamis (9/9).

Kritik kepada pemerintah, kata AHY, bukan ajang Partai Demokrat untuk mencari panggung politik guna mengeruk elektabilitas. Menurutnya, kritik tersebut untuk membela hak dan kepentingan rakyat.

"Demokrat, gunakan hati kita yang bersih, luruskan niat kita bantu masyarakat dengan tulus. Insya Allah mereka akan ingat bahwa Demokrat hadir saat mereka sulit," ujar AHY.

Di sampaing itu, Partai Demokrat tetap tegar menghadapi informasi bohong yang dilontarkan oleh buzzer di media sosial. Pihaknya konsisten dalam memperjuangkan demokrasi yang lebih baik di Indonesia.

"Kita ingin menjadi garda terdepan dalam merawat dan memperjuangkan demokrasi hari ini dan 20 tahun selanjutnya. Ini yang disampaikan tadi oleh Pak SBY, Demokrat harus konsisten dalam perjuangan menjaga demokrasi," ujar AHY.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada kadernya untuk memegang teguh demokrasi. Partai berlambang bintang mercy itu disebutnya harus menjadi champion of democracy.

"Demokrat harus berdiri di depan sebagai penjuru, sebagai champion of democracy, namanya pun partai Demokrat. Mengapa dulu saya pilih Partai Demokrat, karena dalam hati dan pikiran saya Partai Demokrat benar-benar menjalankan demokrasi," ujar SBY.

Partai Demokrat juga harus peka, sensitif, dan peduli kepada keadilan. Para kader harus hadir langsung untuk masyarakat demi mewujudkan negara yang rukun dan bersatu. "Tidak ada yang disebut dengan konflik identitas, we are one. Kita hormati pluralisme, itulah nilai dan jati diri Demokrat," ujar SBY.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari