MENU TUTUP

Soal Pemindahan IKN, Rocky Gerung: Akan Jadi Beban bagi Ekonomi ASN

Sabtu, 22 Januari 2022 | 08:58:03 WIB
Soal Pemindahan IKN, Rocky Gerung: Akan Jadi Beban bagi Ekonomi ASN
GENTAONLINE.COM - Aparatur sipil negara (ASN) yang dipindahkan ke ibukota negara (IKN) di Kalimantan Timur belum dapat bisa dipastikan bakal sejahtera.
 

Pasalnya, ASN itu memiliki keluarga yang kadangkala tidak sekedar hidup dari gaji sebagai pegawai negeri yang itu justru tidak cukup untuk membuat buat kuliner.

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam webinar Indonesia Leadership Talk bertajuk "IKN dan Ketahanan Pangan" pada Jumat malam (21/1).  

Atas dasar itu, Rocky menilai bahwa pemindahan IKN itu hanya kepentingan di awal yang mungkin jika mengacu APBN mulai disusun tiba-tiba rakyat dibuat bingung bahwa ini adalah sebuah upaya untuk merugikan negara.

"Jadi sebetulnya banyak sudah studi yang sudah dilakukan itu artinya akan gagal. Tapi saya justru merasa bagus-bagus saja, karena memang saya ingin agar supaya kegagalan itu dipercepat, agar supaya end game dipercepat," pungkasnya.

 


Rocky mengatakan, ada ASN yang pagi ia mengajar lalu sore hari dia ngojek dan mungkin anaknya ikut berdagang kuliner. Artinya, justru kemakmurannya berkurang dan yang tidak dipikirkan sebetulnya adalah tiba-tiba mesti pindah ke ibukota baru itu.

"Berarti ada dua keluarga yang mesti dibiayai itu keluarga di Jakarta keluarga di sana. Jadi soal-soal simpul semacam itu di bypass oleh arogansi presiden," sesalnya.

"Itu yang saya sebut sebagai kalkulasi kalkulasi yang sekedar ingin menonjolkan diri bahwa beliau hendak menempati sebuah istana. Tapi akhirnya itu bukan menjadi sebuah istana rakyat, orang akan bukan sekedar nyindir orang akan berupaya untuk memahami ini presiden macam apa?" imbuhnya menegaskan.

Menurut Rocky, itu bukan sekedar Presiden yang ingin punya Istana sambil dia meninggalkan rakyatnya yang justru hidupnya itu tergantung pada ekonomi UMKM. Rakyat yang masih mengalami stunting juga perlu perhatian dari negara, bukan dinilai yang macam-macam.

"Jadi sekali lagi kita bicara tentang public policy trade offnya harus memahami memakmurkan rakyat, trade offnya harus menghasilkan demokrasi itu," katanya.(rml)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari