MENU TUTUP

Diduga bangkrut, nasabah BMT Marwah panik miliaran simpanan tidak bisa ditarik

Kamis, 29 Februari 2024 | 13:07:00 WIB
Diduga bangkrut, nasabah BMT Marwah panik miliaran simpanan tidak bisa ditarik Baitul Maal Wattamwil (BMT) Marwah Adalah Koperasi Syariah yang berkantor pusat di pasar danau bingkuang

Kampar --Bangkrut sejumlah nasabah BMT Marwah panik tabungan/simpanan tidak bisa ditarik, puluhan nasabah bahkan ramai-ramai mendatangi Kantor BMT yang berada di Danau Bingkuang pada Senin (26/02) pagi.

Kedatangan mereka adalah untuk mengambil tabungan dan jasa bagi hasil  yang dijanjikan sebelumnya oleh pihak BMT.

Seorang keluarga nasabah yang menunggu berinisial A mengatakan, ia memiliki sejumlah simpanan di BMT Marwah dengan jumlah total mencapai ratusan juta.

"Saya kesini mendampingi paman yang punya uang, kami mau tarik duit simpanan sudah tak bisa, kabarnya bangkrut" katanya.

Pihak kami hanya dijanji janjikan dan diminta mengisi jadwal kapan perlu uang dicairkan.

"Bahkan kami dapat info dari salah seorang karyawan didalam duit sudah tidak ada, ada sekitar 5 miliar duit nasabah yang akan dibayarkan namun duit pembayarnya tak ada" tambahnya. (*)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid