MENU TUTUP

Harga Karet Di Kuansing Terus Membaik Mencapai Rp12.974 per Kg

Kamis, 09 Juni 2022 | 10:23:51 WIB
Harga Karet Di Kuansing Terus Membaik Mencapai Rp12.974 per Kg

GENTAONLINE.COM - Harga bahan olahan karet (bokar) di Kabupaten Kuantan Singingi sudah mencapai Rp12.974 per Kg. Hal itu berdasarkan hasil lelang di Pasar Lelang Komoditi Agro yang diselenggarakan oleh Koperasi Apkarkusi, Minggu (5/6).

"Alhamdulillah, harga karet hampir mencapai Rp13 ribu per Kg. Ini angin segar bagi petani karet yang ada di Kuansing," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kuansing, Emmerson kepada Selasa (7/6) 

Pasar Lelang Komoditi Agro khusus karet merupakan inovasi Pemkab Kuansing dalam mendongkrak nilai jual bokar. Pasar ini mampu mengendalikan harga bokar pada tingkat petani.

 

Kunci utama dari harga adalah kualitas bokar. Bokar dengan kualitas yang tinggi akan dibeli oleh buyer dengan harga yang tinggi pula," ujar Emmerson.

Dalam proses lelang, lanjut Emmerson, buyer selalu memberikan masukan dan tanggapan terhadap bokar. Mereka menyampaikan kualitas karet yang dibeli pada pekan sebelumnya.

"Buyer akan bilang, ada bokar yang kualitasnya kurang bagus di poktan A. Kita langsung turun ke petani memberikan pembinaan," ujar Emmerson.

Pembinaan seperti ini sudah dilakukan sejak awal-awal Koperasi Apkarkusi berdiri. Karena itu, para petani semakin memiliki kesadaran untuk menghasilkan karet yang berkualitas.

Harga bahan olahan karet (bokar) di Kabupaten Kuantan Singingi sudah mencapai Rp12.974 per Kg. Hal itu berdasarkan hasil lelang di Pasar Lelang Komoditi Agro yang diselenggarakan oleh Koperasi Apkarkusi, Minggu (5/6).

"Alhamdulillah, harga karet hampir mencapai Rp13 ribu per Kg. Ini angin segar bagi petani karet yang ada di Kuansing," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kuansing, Emmerson kepada Selasa (7/6) 

Pasar Lelang Komoditi Agro khusus karet merupakan inovasi Pemkab Kuansing dalam mendongkrak nilai jual bokar. Pasar ini mampu mengendalikan harga bokar pada tingkat petani.

 

Kunci utama dari harga adalah kualitas bokar. Bokar dengan kualitas yang tinggi akan dibeli oleh buyer dengan harga yang tinggi pula," ujar Emmerson.

Dalam proses lelang, lanjut Emmerson, buyer selalu memberikan masukan dan tanggapan terhadap bokar. Mereka menyampaikan kualitas karet yang dibeli pada pekan sebelumnya.

"Buyer akan bilang, ada bokar yang kualitasnya kurang bagus di poktan A. Kita langsung turun ke petani memberikan pembinaan," ujar Emmerson.

Pembinaan seperti ini sudah dilakukan sejak awal-awal Koperasi Apkarkusi berdiri. Karena itu, para petani semakin memiliki kesadaran untuk menghasilkan karet yang berkualitas.

"Yang jelas, karet yang berkualitas itu tidak ada sampah. Kemudian, membekukannya tidak memakai bahan lain, seperti pupuk. Kemudian, bokarnya tidak banyak air. Melalui penyuluh, ini selalu kita tekankan ke petani. Sehingga, karet yang dihasilkan berkualitas dan buyer puas," terang Emmerson.(rmc)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari